nata (part 3)
Nico sampai di sekolah Vita, Nico menunggu Vita di samping gerbang sekolah. Tak berapa lama Vita keluar bersama seorang cowok.
“Vit!” Panggil Nico sambil melambaikan tangan.
Vita menghampiri Nico dengan wajah kesal.
“Kenapa? koq jutek gitu?” Tanya Nico.
“Koq kamu bawa motor sih?Kan panas gini!aku pake rumbai kayak gini lagi. Kan malu. Kenapa nggak bawa mobil.”
“Mobil aku lagi di pake ma bokap,lagian kan rumbainya bisa kamu taroh di tas.”
“Tau gini aku tadi pulang ma Nino aja!” Kata Vita.
“Kamu jangan manja donk!”
“Habis kamu nggak ngerti banget sih?!”
“nggak ngerti apa?! Aku tuk sebenernya capek!tapi aku sempetin buat jemput kamu! Kurang ngerti apa lagi sih?!” Kata Nico dengan kesal. Dia sudah lelah jika terus menuruti keinginan Vita.
“Aku juga cape! Kenapa sih kamu nggak kayak Nino!yang selalu bisa ngerti keadaan aku!”
“Nino!Nino terus! Balik aja ke mantan kamu itu! Baguskan, dia sekolah di sini juga, tiap hari bawa mobil, bisa nurutin mau kamu.”
Vita diam, wajahnya yang putih berubah merah karena panas dan juga menahan marah pada Nico.
“Anterin aku pulang sekarang!” kata Vita.
“Yaudah naik!” Kata Nico kesal. ‘Gue harus mutusin dia!’
Sampai di depan rumah Vita, Nico langsung melaksanakan niatnya untuk memutuskan Vita.
”Vit,aku harus jujur ma kamu.”
”Ngomong ja!” Jawab Vita dengan nada yang judes.
”Aku mau kita putus..aku cape kalo harus terus-terusan ikutin kemauan kamu. Tapi kamu nya juga nggak ada pengertian sama sekali ma aku..” Kata Nico.
”Yaudah kita putus!aku dah bosen ma kamu!” Kata Vita sambil meninggalkan Nico di depan gerbang rumahnya dengan hentakan dan suara tangis.
Nico langsung berlalu dari rumah Vita dengan motornya. Nico berat melepas Vita,karena Vita adalah cewek yang sangat dia incar untuk menjadi pacarnya,Vita gadis yang sangat terkenal saat SMP. Nico beruntung bisa mendapatkan Vita. Tapi dengan sikap Vita yang egois, Nico merasa menyesal juga.
***
Nata menyiapkan bajunya untuk menginap di rumah Rino. Sepulang sekolah tadi, Nata meminta izin kepada orang tuanya untuk menginap di rumah Rino. Rino menunggu Nata di lantai bawah. Nata juga sudah menyiapkn keperluannya untuk MOS besok. Tiba-tiba HP nya berdering.
From : Nico
Nat,lg pa?dmn?
Nata mengerutkan kening karena bingung, tapi akhirnya dia membalas SMS dari Nico.
To : Nico
Lg siap” nginep d rmh kk.nape lo?
Selama perjalanan kerumah Rino, Nata berSMS ria dengan Nico. Kadang Nata tersenyum karena membaca SMS Nico. Diam-diam Rino merasa cemburu,karena Nata tidak mengajaknya bicara selama perjalanan dan sibuk dengan HP nya.
***
”Nata..duh!tante kangen banget ma kamu..” Kata Tante Retno.
”Nata juga kangen ma tante..”
Hari ini Nata bersama keluarga Rino, makan bersama, dan bercanda. Keesokan harinya Nata berangkat sekolah bersama Rino. Karena Rino masih panitian dalam MOS, Nata terpaksa harus bangun lebih pagi untuk menyiapkan pernak-pernik MOS hari terakhir itu. Surat cinta yang semalam telah dia buat, sudah dimasukan kedalam tas nya. Nata membuat surat itu sejelek mungkin agar tidak menarik perhatian.
Sampai disekolah, Nata langsung ke kelasnya di lantai 2. saat memasuki kelas, Nata mengira hanya dia yang ada didalam kelas, tapi ternyata tidak. Ada Nico didalam kelas.
”Ngapain lo pagi-pagi udah ngejogrok dikelas?” Tanya Nata.
”Terserah gw donk!sekolahkan tempat umum bagi para siswanya. Lo sendiri?”
”Gw kan bareng ma kakak gw.”
Nata langsung duduk disamping Nico dan mengeluarkan rumabai-rumbainya dari dalam tas. Nico hanya melihat wajah Nata yang kesulitan membetulkan rumbainya yang kusut.
”Sini gw bantuin.” kata Nico.
”Thanks ya!” kata Nata sambil tersenyum.
Mereka mengobrol berdua di koridor. Tak lama kemudian kelas mereka sudah ramai dengan teman-teman mereka yang sibuk membicarakan tentang surat cinta.
Sebuah kejutan yang akan selalu membuat Nata semakin ingin membalas dendam pada Rino. Saat pemilihan surat terbaik, Rino memilih surat Nata dan Nata di minta untuk membacakannya di depan aula.
”...dan kuciptakan puisi ini untukmu.” kalimat terakhir dari surat cinta Nata,dan semua sempat diam lalu bertepuk tangan.
Sejenak Nata merasa malu sekali, tapi ia sadar ketakutannya tidak beralasan. Akhirnya Nata tersenyum dan melihat kearah Rino. Hari terakhir MOS ini menandakan besok Nata resmi menjadi siswi SMA.
***
Pulang sekolah Nata pulang bersama Rino, sedikit segan sebenernya dengan tatapan anak-anak satu angkatannya dan kakak kelasnya.
”Kenapa sih harus bareng dari dalam sekolah?orang kan bisa ketemu pas diluar.” kata Nata.
”Lho?apa bedanya?” tanya Rino heran.
”Nggk deh!kalo gw jawab,bakalan kalah adu bacot gw.”
Nata naik ke mobil Rino dan melihat Nico sedang bersama teman-temannya. Nata melambaikan tangan sebelum mobil menjauh. Di sepanjang perjalanan mereka berdua hanya diam. Nata sibuk dengan pikirannya, tentang Aldi. Waktu berlalu begitu cepat baginya. Tiba-tiba Rino menempelkan tangannya yang dingin kepipi Nata, spontan Nata langsung menepis tangan dingin itu.
”AH!dingin odong!” teriak Nata.
”Diem mulu sih lo!mau makan nggk?tante nggk masak dirumah, hari ini om sama tante pergi juga ke Palembang.”
”huh!terserah lo aja deh!lah?tante sama om pergi?kalo gitu gw balik ke rumah aja ya?” kata Nata.
”Jaaaaaangaaaan dooonk..nginep aja dirumah.tau sendiri gw paling nggk suka sendirian." kata Rino.
"yaudah sih.lo nginep dirumah gw.gampang kan?" kata Nata
Rino menginap di rumah Nata. mereka memang sudah seperti keluarga. tidak ada rasa canggung di antara mereka. hubungan mereka di sekolah sempat di gosipkan, tapi Nata tak pernah peduli.
“Vit!” Panggil Nico sambil melambaikan tangan.
Vita menghampiri Nico dengan wajah kesal.
“Kenapa? koq jutek gitu?” Tanya Nico.
“Koq kamu bawa motor sih?Kan panas gini!aku pake rumbai kayak gini lagi. Kan malu. Kenapa nggak bawa mobil.”
“Mobil aku lagi di pake ma bokap,lagian kan rumbainya bisa kamu taroh di tas.”
“Tau gini aku tadi pulang ma Nino aja!” Kata Vita.
“Kamu jangan manja donk!”
“Habis kamu nggak ngerti banget sih?!”
“nggak ngerti apa?! Aku tuk sebenernya capek!tapi aku sempetin buat jemput kamu! Kurang ngerti apa lagi sih?!” Kata Nico dengan kesal. Dia sudah lelah jika terus menuruti keinginan Vita.
“Aku juga cape! Kenapa sih kamu nggak kayak Nino!yang selalu bisa ngerti keadaan aku!”
“Nino!Nino terus! Balik aja ke mantan kamu itu! Baguskan, dia sekolah di sini juga, tiap hari bawa mobil, bisa nurutin mau kamu.”
Vita diam, wajahnya yang putih berubah merah karena panas dan juga menahan marah pada Nico.
“Anterin aku pulang sekarang!” kata Vita.
“Yaudah naik!” Kata Nico kesal. ‘Gue harus mutusin dia!’
Sampai di depan rumah Vita, Nico langsung melaksanakan niatnya untuk memutuskan Vita.
”Vit,aku harus jujur ma kamu.”
”Ngomong ja!” Jawab Vita dengan nada yang judes.
”Aku mau kita putus..aku cape kalo harus terus-terusan ikutin kemauan kamu. Tapi kamu nya juga nggak ada pengertian sama sekali ma aku..” Kata Nico.
”Yaudah kita putus!aku dah bosen ma kamu!” Kata Vita sambil meninggalkan Nico di depan gerbang rumahnya dengan hentakan dan suara tangis.
Nico langsung berlalu dari rumah Vita dengan motornya. Nico berat melepas Vita,karena Vita adalah cewek yang sangat dia incar untuk menjadi pacarnya,Vita gadis yang sangat terkenal saat SMP. Nico beruntung bisa mendapatkan Vita. Tapi dengan sikap Vita yang egois, Nico merasa menyesal juga.
***
Nata menyiapkan bajunya untuk menginap di rumah Rino. Sepulang sekolah tadi, Nata meminta izin kepada orang tuanya untuk menginap di rumah Rino. Rino menunggu Nata di lantai bawah. Nata juga sudah menyiapkn keperluannya untuk MOS besok. Tiba-tiba HP nya berdering.
From : Nico
Nat,lg pa?dmn?
Nata mengerutkan kening karena bingung, tapi akhirnya dia membalas SMS dari Nico.
To : Nico
Lg siap” nginep d rmh kk.nape lo?
Selama perjalanan kerumah Rino, Nata berSMS ria dengan Nico. Kadang Nata tersenyum karena membaca SMS Nico. Diam-diam Rino merasa cemburu,karena Nata tidak mengajaknya bicara selama perjalanan dan sibuk dengan HP nya.
***
”Nata..duh!tante kangen banget ma kamu..” Kata Tante Retno.
”Nata juga kangen ma tante..”
Hari ini Nata bersama keluarga Rino, makan bersama, dan bercanda. Keesokan harinya Nata berangkat sekolah bersama Rino. Karena Rino masih panitian dalam MOS, Nata terpaksa harus bangun lebih pagi untuk menyiapkan pernak-pernik MOS hari terakhir itu. Surat cinta yang semalam telah dia buat, sudah dimasukan kedalam tas nya. Nata membuat surat itu sejelek mungkin agar tidak menarik perhatian.
Sampai disekolah, Nata langsung ke kelasnya di lantai 2. saat memasuki kelas, Nata mengira hanya dia yang ada didalam kelas, tapi ternyata tidak. Ada Nico didalam kelas.
”Ngapain lo pagi-pagi udah ngejogrok dikelas?” Tanya Nata.
”Terserah gw donk!sekolahkan tempat umum bagi para siswanya. Lo sendiri?”
”Gw kan bareng ma kakak gw.”
Nata langsung duduk disamping Nico dan mengeluarkan rumabai-rumbainya dari dalam tas. Nico hanya melihat wajah Nata yang kesulitan membetulkan rumbainya yang kusut.
”Sini gw bantuin.” kata Nico.
”Thanks ya!” kata Nata sambil tersenyum.
Mereka mengobrol berdua di koridor. Tak lama kemudian kelas mereka sudah ramai dengan teman-teman mereka yang sibuk membicarakan tentang surat cinta.
Sebuah kejutan yang akan selalu membuat Nata semakin ingin membalas dendam pada Rino. Saat pemilihan surat terbaik, Rino memilih surat Nata dan Nata di minta untuk membacakannya di depan aula.
”...dan kuciptakan puisi ini untukmu.” kalimat terakhir dari surat cinta Nata,dan semua sempat diam lalu bertepuk tangan.
Sejenak Nata merasa malu sekali, tapi ia sadar ketakutannya tidak beralasan. Akhirnya Nata tersenyum dan melihat kearah Rino. Hari terakhir MOS ini menandakan besok Nata resmi menjadi siswi SMA.
***
Pulang sekolah Nata pulang bersama Rino, sedikit segan sebenernya dengan tatapan anak-anak satu angkatannya dan kakak kelasnya.
”Kenapa sih harus bareng dari dalam sekolah?orang kan bisa ketemu pas diluar.” kata Nata.
”Lho?apa bedanya?” tanya Rino heran.
”Nggk deh!kalo gw jawab,bakalan kalah adu bacot gw.”
Nata naik ke mobil Rino dan melihat Nico sedang bersama teman-temannya. Nata melambaikan tangan sebelum mobil menjauh. Di sepanjang perjalanan mereka berdua hanya diam. Nata sibuk dengan pikirannya, tentang Aldi. Waktu berlalu begitu cepat baginya. Tiba-tiba Rino menempelkan tangannya yang dingin kepipi Nata, spontan Nata langsung menepis tangan dingin itu.
”AH!dingin odong!” teriak Nata.
”Diem mulu sih lo!mau makan nggk?tante nggk masak dirumah, hari ini om sama tante pergi juga ke Palembang.”
”huh!terserah lo aja deh!lah?tante sama om pergi?kalo gitu gw balik ke rumah aja ya?” kata Nata.
”Jaaaaaangaaaan dooonk..nginep aja dirumah.tau sendiri gw paling nggk suka sendirian." kata Rino.
"yaudah sih.lo nginep dirumah gw.gampang kan?" kata Nata
Rino menginap di rumah Nata. mereka memang sudah seperti keluarga. tidak ada rasa canggung di antara mereka. hubungan mereka di sekolah sempat di gosipkan, tapi Nata tak pernah peduli.